Johannes Diderik van der Waals, Ilmuwan Belanda
Johannes Diderik van der Waals (23 November 1837 – 8 Maret 1923) ialah ilmuwan Belanda yang terkenal "atas karyanya pada persamaan gas cairan", sehingga ia memenangkan Penghargaan Nobel dalam Fisika pada 1910. van der Waals adalah yang pertama menyadari perlunya mengingat akan volume molekul dan gaya antarmolekul (kini disebut "gaya van der Waals") dalam mendirikan hubungan antara tekanan, volume, dan suhu gas dan cairan.
Biografi
van der Waals lahir di Leiden, Belanda, sebagai putera Jacobus van der Waals dan Elisabeth van den Burg. Ia menjadi guru sekolah, dan kemuian diizinkan belajar di universitas, karena kurangnya pendidikan dalam bahasa-bahasa klasik. Ia belajar dari 1862 hingga 1865, mendapat gelar dalam matematika dan fisika. Ia menikah dengan Anna Magdalena Smit dan memiliki 3 putri dan 1 putra.
Pada 1866, ia menjadi direktur sekolah dasar di den Haag. Pada 1873, ia mendapatkan gelar doktor di bawah Pieter Rijke atas tesisnya yang berjudul "Over de Continuïteit van den Gas- en Vloeistoftoestand" (Pada Kontinuitas Keadaan Gas dan Cair). Pada 1876, ia diangkat sebagai profesor pertama di Universitas Amsterdam. van der Waals meninggal di Amsterdam pada 1923.
James Chadwick, Ilmuwan dari Inggris
James Chadwick (1891-1974) ialah ilmuwan asal Inggris.
Dididik di Universitas Manchester, dan bekerja sama mengenai pemancaran sinar gamma dibimbing Ernest Rutherford, 1st Baron Rutherford of Nelson. Saat PD I pecah, ia sedang meneliti peluruhan sinar beta di Jerman. Chadwick ditahan pemerintah Jerman, karena dianggap sebagai musuh. Setelah perang ia bergabung dengan Ernest Rutherford di Cambridge. Ia memakai hamburan partikel sinar alfa untuk membuktikan bahwa nomor atom suatu unsur sama dengan muatan nuklir. Ia dan Rutherford mengajukan usul yang menyatakan bahwa dalam inti terdapat partikel tak bermuatan, namun mereka belum bisa mendeteksi partikel itu secara eksperimental sampai 1932. Pada tahun itu Chadwick berhasil memperlihatkan keberadaan neutron.
Ia menerima Hadiah Nobel pada 1935. Selama PD II, Chadwick memimpin kelompok ilmuwan Inggris mengembangkan bom atom.
Irving Langmuir, Kimiawan AS
Irving
Langmuir (1881-1957) ialah kimiawan Amerika Serikat yang terkenal dalam
mengembangkan teori ikatan berdasarkan jumlah elektron di kulit valensi
terluar atom.
Sebagai seorang peneliti yang pionir buat General Electric Company, Irving Langmuir membuat sumbangan ilmiah dalam ilmu kimia, fisika, dan atmosfer. Ia menerima gelar doktornya dari Walther Nernst di Göttingen, Jerman, namun bosan setelah setahun mengajar. Pada 1909 ia tiba di Laboratorium Penelitian General Electric yang barusan didirikan. Pekerjaan pertamanya ialah memecahkan masalah yang dihadapi sekaitan dengan bola lampu filamen tungsten baru. Langmuir berkonsentrasi pada prinsip dasar di mana lampu bekerja, meneliti reaksi kimia yang dikatalisis oleh filamen tungsten panas. Ia mengusulkan mengisi bola lampu dengan gas nitrogen (dan kemudian gas argon) dan memilin filamen itu menjadi bentuk spiral untuk menghambat penguapan tungsten.
Minatnya dalam asas itu melibatkannya dalam teori ikatan kimia dalam masalah elektron, dan ia menguraikan gagasan-gagasan yang pertama kali dikemukakan oleh Gilbert Lewis. Langmuir mengajukan bahwa oktet bisa diisi dengan pasangan antara 2 atom—ikatan "kovalen". Studinya pada kimia permukaan—studi gaya kimiawi pada permukaan kontak (antarpermukaan) antara zat-zat yang berbeda, di mana begitu banyak reaksi biologis dan teknologis terjadi—membuatnya memenangkan Penghargaan Nobel dalam Kimia pada 1932. Langmuir mengembangkan konsep baru adsorpsi, yang tiap molekul menabrak permukaan dalam kontak dengannya sebelum menguap, kemudian membentuk monolayer—berkebalikan dengan teori sebelumnya yang menyerupai adsorpsi pada penarikan bumi dari gas-gas di atmosfer, di mana tarikan itu berkurang seiring dengan menjauhnya gas-gas itu dari bumi. Ia mengembangkan banyak teknik eksperimental, termasuk penggunaan meluas tabung vakum untuk mempelajari antarpermukaan padat-cair dan film minyak untuk mempelajari antarpermukaan cair-cair. Praktikum lain dengan implikasi teoretis—pada pelepasan elektris dalam gas—membantu meletakkan pendirian fisika "plasma", yang memiliki penerapan kini dalam percobaan pada gabungan nuklir terkendali. Ia memelihara minat panjang dalam meteorologi, termasuk kerja pengembangan pesawat yang menghilangkan lapisan es selama PD II. Di sini Langmuir terlalu menekankan penelitian teori, yang menimbulkan pembawaannya penelitian awal dalam "membenihi" awan dengan partikel karbon dioksida padat untuk menciptakan hujan.
Gottfried Wilhem Leibniz, Filsuf Jerman
Gottfried Wilhem Leibniz atau
kadangkala dieja sebagai Leibnitz atau Von Leibniz (1 Juli (21 Juni
menurut tarikh kalender Julian) 1646 – 14 November 1716) adalah seorang
filsuf Jerman keturunan Sorbia dan berasal dari Sachsen. Ia terutama
terkenal karena faham Théodicée bahwa manusia hidup dalam dunia yang
sebaik mungkin karena dunia ini diciptakan oleh Tuhan Yang Sempurna.
Faham Théodicée ini menjadi terkenal karena dikritik dalam buku Candide
karangan Voltaire.
Selain seorang filsuf, ia adalah
ilmuwan, matematikawan, diplomat, ahli fisika, sejarawan dan doktor
dalam hukum duniawi dan hukum gereja. Ia dianggap sebagai Jiwa
Universalis zamannya dan merupakan salah seorang filsuf yang paling
berpengaruh pada abad ke-17 dan ke-18. Kontribusinya kepada subyek yang
begitu luas tersebar di banyak jurnal dan puluhan ribu surat serta
naskah manuskrip yang belum semuanya diterbitkan. Sampai sekarang masih
belum ada edisi lengkap mengenai tulisan-tulisan Leibniz dan dengan ini
laporan lengkap mengenai prestasinya belum dapat dilakukan. Leibniz
lahir di Leipzig dan meninggal dunia di Hannover.
Evangelista Torricelli, Fisikawan Italia
Evangelista Torricelli (1608-1647),
fisikawan Italia kelahiran Faenza dan belajar di Sapienza College Roma.
Ia menjadi sekretaris Galileo selama 3 bulan sampai Galileo wafat pada
tahun 1641. Tahun 1642 ia menjadi profesor matematika di Florence. Pada
tahun 1643 ia menetapkan tentang tekanan atmosfer dan menemukan alat
untuk mengukurnya, yaitu barometer.
Pada tahun 1643, Torricelli
membuat eksperimen sederhana, yang dinamakan Torricelli Experiment,
yaitu ia meggunakan sebuah tabung kaca kuat dengan panjang kira-kira 1 m
dan salah satu ujungnya tertutup. Dengan menggunakan sarung menghadap
ke atas. Dengan menggunakan corong ia menuangkan raksa dari botol ke
dalam tabung sampai penuh. Kemudian ia menutup ujung terbuka tabung
dengan jempolnya, dan segera membaliknya. Dengan cepat ia melepaskan
jempolnya dari ujung tabung dan menaruh tabung vertikal dalam sebuah
bejana berisi raksa. Ia mengamati permukaan raksa dalam tabung turun dan
berhenti ketika tinggi kolom raksa dalam tabung 76 cm di atas permukaan
raksa dalam bejana. Ruang vakum terperangkap di atas kolam raksa.
Ernest Rutherford, Fisikawan Selandia Baru
Ernest Rutherford, 1st Baron
Rutherford of Nelson (1871-1937) adalah seorang fisikawan kelahiran
Selandia Baru yang bekerja sama meneliti atom dengan J.J. Thomson di
Universitas Cambridge.
Rutherford berhasil menangkap
adanya nukleus di dalam atom. Dengan dukungan dari Frederick Soddy, ia
mengemukakan bahwa radioaktivitas berasal dari peluruhan atom-atom. Ia
adalah orang pertama yang berhasil melakukan pembelahan atom di dalam
laboratorium. Atas penelitiannya pada berbagai tipe radiasi, ia
dinobatkan sebagai peraih hadiah Nobel Kimia pada tahun 1908.
Bacharuddin Jusuf Habibie, Fisikawan Indonesia
Bacharuddin Jusuf Habibie (lahir di
Parepare, Sulawesi Selatan, 25 Juni 1936; umur 73 tahun) adalah Presiden
Republik Indonesia yang ketiga. Ia menggantikan Soeharto yang
mengundurkan diri dari jabatan presiden pada tanggal 21 Mei 1998.
Jabatannya digantikan oleh Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yang terpilih
sebagai presiden pada 20 Oktober 1999 oleh MPR hasil Pemilu 1999. Dengan
menjabat selama 2 bulan dan 7 hari sebagai wakil presiden, dan 1 tahun
dan 5 bulan sebagai presiden, Habibie merupakan Wakil Presiden dan juga
Presiden Indonesia dengan masa jabatan terpendek.
Keluarga dan pendidikan
Habibie merupakan anak keempat dari delapan bersaudara, pasangan Alwi Abdul Jalil Habibie dan R.A. Tuti Marini Puspowardojo. Alwi Abdul Jalil Habibie lahir pada tanggal 17 Agustus 1908 di Gorontalo dan R.A. Tuti Marini Puspowardojo lahir di Yogyakarta 10 November 1911. Ibunda R.A. Tuti Marini Puspowardojo adalah anak seorang spesialis mata di Yogya, dan ayahnya yang bernama Puspowardjojo bertugas sebagai penilik sekolah. B.J. Habibie adalah salah satu anak dari tujuh orang bersaudara.
Keluarga dan pendidikan
Habibie merupakan anak keempat dari delapan bersaudara, pasangan Alwi Abdul Jalil Habibie dan R.A. Tuti Marini Puspowardojo. Alwi Abdul Jalil Habibie lahir pada tanggal 17 Agustus 1908 di Gorontalo dan R.A. Tuti Marini Puspowardojo lahir di Yogyakarta 10 November 1911. Ibunda R.A. Tuti Marini Puspowardojo adalah anak seorang spesialis mata di Yogya, dan ayahnya yang bernama Puspowardjojo bertugas sebagai penilik sekolah. B.J. Habibie adalah salah satu anak dari tujuh orang bersaudara.
Daniel Bernoulli, Fisikawan dari Swiss
Daniel
Bernoulli adalah putra Johann Bernoulli. Ia dilahirkan di Groningen
saat ayahnya memegang kursi matematika ada. Nya adalah kakak Nicolaus
(II) dan Bernoulli adalah paman Jacob Bernoulli sehingga dia dilahirkan
ke dalam keluarga yang hebat matematika terkemuka tetapi juga menjadi
sebuah keluarga di mana ada musibah persaingan, kecemburuan dan
kepahitan.
Ketika Daniel telah lima tahun
keluarga asli mereka kembali ke kota Basel dimana Daniel ayahnya
memenuhi matematika kiri dari kursi kosong pada kematian itu paman Jacob
Bernoulli. Ketika Daniel telah lima tahun itu adik Johann (II)
Bernoulli dilahirkan. Semua tiga anak-anak akan pergi ke studi
matematika namun ini bukan saja Johann Bernoulli yang direncanakan untuk
Daniel.
Johann Bernoulli 's ayah yang
mencoba untuk memaksa Johann menjadi bisnis karir dan dia sangat kedua.
Agak aneh Johann Bernoulli sekarang mencoba sama persis dengan anaknya
sendiri Daniel. Namun pertama Daniel telah dikirim ke Universitas Basel
pada umur 13 tahun untuk belajar filosofi dan logika. Dia itu diperoleh
sarjana muda dalam ujian pada 1715 dan pergi untuk mendapatkan gelar
masternya pada 1716. Daniel, seperti ayahnya, benar-benar ingin belajar
matematika dan selama waktu dia belajar filosofi di Basel, dia telah
belajar dari metode hitungan dari ayahnya dan kakak Nicolaus (II)
Bernoulli.
Johann ditetapkan bahwa Daniel
harus menjadi merchant dan ia berusaha untuk menempatkan dia dalam
sebuah magang. Namun Daniel adalah sebagai sangat berlawanan dengan ini
sebagai ayah sendiri telah dan segera Johann Terkait tetapi tentu tidak
sejauh agar Daniel studi matematika. Johann dinyatakan bahwa tidak ada
uang dalam matematika dan Daniel sehingga ia dikirim kembali ke
Universitas Basel untuk belajar obat-obatan. Daniel ini tidak
menghabiskan waktu belajar kedokteran di Heidelberg di Strasbourg pada
1718 dan 1719. Dia kembali ke Basel pada 1720 untuk melengkapi doktor di
bidang ilmu kedokteran.
0 komentar:
Posting Komentar